Ahlul Bait adalah keluarga Nabi shalllahu’alaihi wasallam yang diharamkan atas mereka menerima sedekah dan mereka berhak mendapatkan bagian khumus (seperlima) dari harta rampasan perang. Yang masuk ke dalam golongan Ahlul Bait di antaranya :
Allah ta’ala berfirman :
اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ
“Sesungguhnya Allah bermaksud untuk menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (Al-Ahzab : 33)
Ahlus Sunnah mencintai, menghormati dan memuliakan Ahlul Bait karena mereka adalah orang-orang yang dicintai oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam, namun dengan syarat:
Ahlul Bait yang dimaksud adalah mereka yang mengikuti sunnah dan tegak lurus meniti agama ini sebagiamana leluhur mereka. Adapun Ahlul Bait yang menyelisihi sunnah dan tidak mengamalkan agama ini dengan benar maka tidak boleh seorang muslim mengagungkan dan mengikuti mereka.
Terlebih apabila mereka menyeru manusia kepada kesyirikan dan peribadahan kepada selain Allah. Sehingga dalam hal ini Ahlus Sunnah bersikap pertengahan. Tidak ghuluw (berlebihan) dalam mengagungkan sebagian Ahlul Bait sebagaimana Syiah.
Seorang muslim bermuamalah kepada mereka sebagai mana bermuamalah dengan kaum muslimin secara umum. Di sisi lain Ahlus Sunnah juga tidak bersikap keras dan memusuhi Ahlul Bait yang membela sunnah dan menyeru manusia kepada kebenaran.
Rasulullah bersabda :
يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ اللَّهِ لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا يَا عَبَّاسَ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لَا أُغْنِي عَنْكَ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا يَا صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللَّهِ لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ رَسُولِ اللَّهِ سَلِينِي بِمَا شِئْتِ لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا
“Wahai orang-orang Quraisy, belilah diri-diri kalian dari Allah, aku tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai bani Abdul Mutthalib, aku tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai Abbas bin Abdul Mutthalib, aku tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai Shafiyyah, bibi Rasulullah, aku tidak dapat melindungimu dari siksa Allah sedikit pun, wahai Fatimah binti Rasulullah, mintalah kepadaku sesukamu, aku tidak dapat melindungimu dari siksa Allah sedikit pun.” (HR. Muslim no. 305)
Dalam hadits lain Beliau juga bersabda :
مَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Barangsiapa yang lambat amalnya, maka kemuliaan nasab tidak dapat mempercepatnya.” (HR. Muslim no. 2699)
📚 Aqidah At Tauhid, Syaikh Shalih Al Fauzan cet. Dar Al Minhaj (dengan penambahan)